11.10.15

Pembelajaran Hidup dari Adam Sandler

source

Sebenarnya saya ini bukan tipe orang yang suka banget nonton film. Kalau kata orang sunda mah movie mania. Aih, bukan saya banget. Kalau disuruh milih antara nonton film atau dengerin musik. Saya sih lebih milih nyetrika *uhuk

Enggak tau ya, dari dulu saya tuh nggak pernah betah orangnya kalau lagi nonton, pasti setengah-setengah. Kadang nonton awalnya dulu, kadang tengahnya dulu, atau kadang nonton endingnya dulu. Nah loh? ya suka-suka saya aja lah. Kadang juga belum kelar film-nya, sayanya udah menghilang entah kemana. Yang paling parah, nonton sampai habis tapi nggak ngerti ceritanya apaan. Terus salah GUWweeE?? Kata filmnya.

Etapi jangan ditanya kalau masalah musik, beuuh.. saya jagonya. Saya hapal banget lagu-lagu top 40 yang lagi heits, dari A sampai Z. Lagu-lagu chart billboard. Lagu-lagu top request di radio. Hapal saya semuanya.Tapi yang tahun 80-90an yah. ahahaha.

Duh maaf.. tapi ini serius. Habisnya buat saya, lagu-lagu sekarang tuh susah dicerna kayak lagi makan cireng. *ngunyahcireng

Makanya saya agak gimanaaaa gitu waktu mau ikutan giveaway ini. Agak malu-malu kucing. Soalnya playlist film saya minim to the max! tapi ya nggak apa-apa lah, berhubung saya bukan kucing lebih baik mencoba daripada nggak sama sekali toh?

source


Film yang berkesan banget buat saya ya apalagi kalau bukan film Click-nya kang Adam Sandler. Duh jangan ngetawain ya. Emang sih ini film nggak spekta-spekta amat. Kayaknya masih jauh lebih spekta GGS deh alias ganteng-ganteng serigala. *dadah-dadah sama Aliando :-)

Tapi buat saya si Click-nya Adam Sandler ini berkesan banget, penuh arti, dan meluluhlantahkan hati. ciyeeeh..

Kayaknya semua udah pada tau ya ceritanya. Tapi saya ceritain lagi deh dikit. Biar yang belum tau pada tau. Yang udah tau tambah tau. Kan biar keliatan panjang juga postingannya :-)

Jadi gini.. Film ini bercerita tentang Michael Newman (Adam Sandler) yang workacholic banget alias gila kerja. Dia jauh lebih mementingkan karier daripada keluarganya. Nah, kehidupannya pun berubah setelah dia memiliki sebuah remote universal ajaib. Dengan alat ini si Michael bisa mengutak-atik kejadian sehari-hari yang selama ini menganggunya.

Karena Michael merasa alat ini bisa membantunya meraih promosi dan semua yang dia inginkan, dia men-setting waktu di mana dia bisa menduduki jabatan yang selama ini diimpikannya, meski dia harus kehilangan waktu bersama keluarganya.

Tapi sayang apa yang dilakukannya justru menjauhkan dia dari hal-hal indah yang seharusnya dia jalani bersama keluarganya. Bahkan dia juga melewatkan kematian ayahnya :-(

Michael begitu kesepian, kesuksesan yang diraihnya kini sudah tak ada artinya lagi. Dia hanya menjadi pria tua tanpa kenangan indah. Tuh sedih banget ya..

Sebenarnya di awal-awal cerita film ini lucu dan mengibur. Tau sendiri kan Adam Sandler, dia selalu berhasil dalam memerankan tokoh konyol dan humoris. Tetapi semakin kesini alur ceritanya semakin sedih. Ada beberapa adegan yang sangat menyentuh dan menyayat hati. Adegan di bawah ini salah satunya.

source


Adegan ketika ayah Michael datang ke ruang kerjanya. Si ayah dengan semangat yang menggebu-gebu mengajak Michael untuk berlibur bersama. Tetapi Michael tidak mengiraukannya sama sekali. Dia hanya sibuk dengan kerjaannya. Jangankan menanggapi omongan sang ayah, menatapnya pun tidak. Akhirnya ayah Michael pulang. Tapi sebelum pulang, tau apa yang dilakukan ayah Michael? Sang ayah menghampiri Michael dan dengan tulus dia bilang "i love you son" :-(

Sewaktu lihat adegan ini saya langsung ingat bapak. Meskipun saya tidak sesibuk michael, tapi terkadang saya suka lupa kalau bapak juga masih butuh perhatian saya. Apalagi setelah berkeluarga dan punya anak. Ada tanggung jawab lain yang musti saya pikul.

Tetapi semoga saja bapak mengerti. Kalau anaknya ini sebenarnya tidak lupa dan tidak akan pernah lupa sama bapak.

Andaikan saya dapat dikloning menjadi dua. Saya akan dengan senang hati merawat bapak di Bandung. Sedangkan saya yang satu lagi tetap dapat mengurus keluarga.

Untuk bapak.. Semoga bapak selalu sehat. Semoga bapak selalu dalam lindungan-Nya.. Maaf ya pak, jika anakmu ini belum bisa membalas budi semua kebaikan bapak. Yang terpenting adalah doaku untuk bapak selalu kupanjatkan setiap saat..

source


Entah kenapa dua kali nonton film ini adegan diataslah yang selalu berhasil membuat saya berlinang air mata. Ini antara filmnya emang beneran sedih atau saya yang cengeng ya?! hehehe.

Tapi secara keseluruhan menurut saya film ini bagus. Bagus karena ada beberapa pembelajaran tentang hidup yang dapat saya ambil hikmahnya.

1. Family comes first! Seberapa pun sibuknya kerjaan kita, tetap keluarga harus jadi prioritas. Jangan pernah mengabaikannya hanya demi karier semata.

2. Selalu ingat akan orang tua yang telah membesarkan kita. Kita hidup seperti sekarang juga karena mereka.

3. Jalani hidup dengan syukur dan sabar. Lewati semua prosesnya dengan ikhlas. Meskipun akan selalu datang kesulitan, gangguan, dan cobaan. Harus tetap semangat! :-)

Waduh, kenapa saya jadi melow gini ya? ahahaha. Semoga saja tulisan diatas ada manfaatnya bagi teman-teman semua yaa..

“Postingan ini diikutsertakan dalam Evrinasp SecondGiveaway: What Movie are You?”

4 komentar:

  1. Hahaha, saya juga mbak. Kalau udah yang namanya nonton itu nggak kuat apalagi kalau di rumah udah 15 menit ntah lanjutinnya kapan. Saya juga pernah film ini, berkesan banget terutama pesan-pesannya ^_^

    BalasHapus
  2. wah sama.. dilanjutinnya bisa2 seminggu dua minggu kemudian. hahaha.
    terima kasih udh mampir :-)

    BalasHapus
  3. perlu ditonton juga nih film click, aku malah gak tau mbak, makasih ya atas partisipasinya

    BalasHapus